Pendidikan Seumur Hidup



PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
FERDIAN HIDAYAT

Institut Agama Islam Negri Madura

Abstrak:
Manusia lahir ke dunia dalam keadaaan lemah dan tidak mengetahui apa-apa. Secara alami manusia memang sudah membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan disini berperan untuk mengembangkan apa yang ada pada diri manusia seperti Psikologis, Fisilogis, dan sosiologis. Pendidikan tidak akan bisa di pisahkan dari manusia karena memang pada dasarnya manusia memang sangat perlu dengan pendidikan. Pendidikan juga akan selalu terus-menerus membimbing manusia agar nisa mencapai tujuan yang ingin  di capai yaitu menjadi insan yang lebih baik.
Kata Kunci: Pendidikan Seumur Hidup, Konsep Dasar, dan Tujuan.
Abstract
Man was born into the world in a state of weakness and ignorance. Naturally humans necessary with education. Education will also always continue to guide people so that they can achieve the goals they want to achieve, namely to become better people.really need education in their lives. Education here has a role to develop what is in human beings such as Psychological, Physical, and sociological. Education will not be separated from humans because indeed human beings are indeed very
Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan potensi dalam dirinya agar menjadi seseorang yang berkarakter. Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Globalisasi dan   pembangunan Iptek mengakibatkan perubahan-perubahan yang cepat dalam masyarakat pada berbagai bidang. Pendidikan di tuntut untuk membantu individu agar dapat mengikuti perubahan-perubahan sosial sepanjang hidupnya. Maka lahirlah konsep kehidupan seumur hidup. Manusia ingin memiliki dan memperoleh suatu kehidupan yang baik. Selama ini manusia berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, kepribadian, maupun keterampilannya. Secara sadar atau tidak maka, selama itu pula pendidikan berjalan terus. Pendidikan seumur hidup merupakan jawaban terhadap kritik-kritik yang dilontarkan kepada sekolah yang secara tradisional mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam abad terakhir ini dan tidak dapat memenuhi kebutuhan atau tuntutan manusia yang semakin meningkat dengan aneka ragam pekerjaan, serta turun naiknya kesempatan kerja. Hal ini dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap dunia pendidikan. Ide dan konsep pendidikan seumur hidup secara operasional sering pula disebut dengan pendidikan sepanjang raga bukanlah sesuatu yang baru. Sebagai konsep yang lebih ilmiah dimana hal ini telah menjadi tuntutan dunia global.
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui apa konsep dasar PSH? Dan tujuan PSH? Maka dari itu penulis mengharapkan supaya masyarakat dapat memperhatikan sektor pendidikan, bahkan selama ia hidup supaya dapat membentuk masyarakat yang tidak buta denga pendidikan.
Pembahasan
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah konsep pendidikan yang menerangkan tentang keseluruhan peristiwa kegiatan belajar mengajar dalam proses pembinaan kepribadian yang berlangsung secara kontinyu dalam keseluruhan hidup manusia. Proses pembinaan kepribadian memerlukan rentang waktu yang relatif panjang, bahkan berlangsung seumur hidup.[1]
Menurut silva “pendidikan seumur hidup berkenaan dengan prinsip pengorganisasian yang akhirnya memungkinkan pendidikan untuk melakukan fungsinya yaitu: proses perubahan yang menuntut perkembangan individu”. Dalam garis-garis besar haluan Negara dikatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat.[2]
Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan seumur hidup adalah pendidikan yang dilakukan seseorang secara berkelanjutan dengan tanpa adanya keterikatan waktu. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa dalam pendidikan tidak mengenal adanya batasan waktu. Pendidikan akan berlangsung secara berkelanjutan hingga akhir hayat.
Konsep Dasar Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup memang sudah dicontohkan sejak lama oleh Nabi Muhammad SAW. hal tersebut disampaikan melalui haditsnya yang berbunyi: tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggl dunia. Melalui hadits tersebut dapat diketahui bahwa Rasulullah menekankan kepada umat Islam supaya menuntut ilmu dari usia belia hingga akhir hayat.
Pendidikan seumur hidup dilakukan secara kontinu dan prosesnya dapat dilakukan secara formal maupun informal. Pendidikan tidak hanya dapat dilakukan melalui pendidikan di sekolah, namun juga dapat dilakukan melalui interaksi di lingkungan masyarakat.
Di dalam UU Nomor 20 tahun 2003, penegasan tentang pendidikan seumur hidup, dikemukakan dalam pasal 13 ayat (1) yang berbunyi: "Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya". Jadi dapat pula dikatakan bahwa pendidikan dapat diperoleh dengan 2 jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan diluar sekolah. Jalur pendidikan sekolah meliputi pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Dan jenis pendidikan ini mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik profesi, vokasi, keagamaan dan khusus.[3] Jadi jelas bahwa pendidikan itu dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Maka dari itu prosesnya tidak melulu harus dilakukan di lingkungan sekolah, namun dapat juga terjadi di lngkungan masyarakat.
Tujuan Pendidikan Seumur Hidup
Sesuai yang sudah diketahui bersama bahwa pendidikan dapat menjamin masa depan seseorang. Apabila ia berhasil menempuh pelajaran hingga ke jenjang tinggi, maka ia akan lebih mudah menggapai masa depan yang lebih baik. Sejah ini, itulah yag sering menjadi kepercayaan di masyarakat luas sejauh ini dan sebagian besar memang sudah terbukti kebenarannya.
Apabila berbicara mengenai tujuan pendidikan seumur hidup, tentunya sudah jelas adalah untuk untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakekatnya, dan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis serta untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu kehidupan.[4]
Pendidikan seumur hidup merupakan azas pendidikan pendewasaan dan terus menerus. Pendidikan seumur hidup adalah kegiatan yang dipandang sebagai pelayanan untuk membantu pengembangan personal seumur hidup. Konsep pendidikan seumur hidup merupakan alat untuk mengembangkan individu-individu berlangsung terus menerus agar lebih bernilai dalam masyarakat.[5]
Penutup
Pendidikan seumur hidup dilakukan secara kontinu dan prosesnya dapat dilakukan secara formal maupun informal. Pendidikan tidak hanya dapat dilakukan melalui pendidikan di sekolah, namun juga dapat dilakukan melalui interaksi di lingkungan masyarakat. Dan secara leksikal, pendidikan seumur hidup tentunya dilakukan dari usia belia hingga akhir hayat dan tentunya dilakukan secara kontinu untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakekatnya, dan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis serta untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu kehidupan. Maka dari itu penulis menyarankan kepada segenap khalayak umum supaya tidak berhenti untuk belajar, meskipun tidak dilakukan di dunia formal, kepada siapa, dan kapanpun itu.
Daftar Pustaka
Hardiyanti, Yati. Pendidikan seumur Hidup. Makassar: universitas Hasanuddin, 2011.
Jannah, Fathul. Pendidikan Seumur Hidup dan Implikasinya. Samarinda: STAIN Samarinda, 2013.
Syam, M. Noor. Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Usaha Nasional, 1998.


[1] M. Noor Syam, Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Usaha Nasional, 1998), hal. 123
[2] Yati Hardiyanti, Pendidikan seumur Hidup (Makassar: universitas Hasanuddin, 2011), hlm. 5.
[3] Syam, Pengantar Dasar-Dasar, hlm. 8-9.
[4] Fathul Jannah, Pendidikan Seumur Hidup dan Implikasinya (Samarinda: STAIN Samarinda, 2013), hlm. 10.
[5] Ibid. 12.

Komentar