Pendidikan Seumur Hidup
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
FERDIAN HIDAYAT
Institut Agama Islam Negri Madura
Pos-el : ferdianhidayatt111@gmail.com
Abstrak:
Manusia lahir ke dunia dalam keadaaan lemah dan tidak mengetahui apa-apa.
Secara alami manusia memang sudah membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
disini berperan untuk mengembangkan apa yang ada pada diri manusia seperti Psikologis,
Fisilogis, dan sosiologis. Pendidikan tidak akan bisa di pisahkan dari manusia
karena memang pada dasarnya manusia memang sangat perlu dengan pendidikan. Pendidikan
juga akan selalu terus-menerus membimbing manusia agar nisa mencapai tujuan yang
ingin di capai yaitu menjadi insan yang lebih
baik.
Kata Kunci: Pendidikan Seumur Hidup, Konsep Dasar, dan Tujuan.
Abstract
Man was born into the world in a state of weakness
and ignorance. Naturally humans necessary with education. Education will also
always continue to guide people so that they can achieve the goals they want to
achieve, namely to become better people.really need education in their lives.
Education here has a role to develop what is in human beings such as
Psychological, Physical, and sociological. Education will not be separated from
humans because indeed human beings are indeed very
Pendahuluan
Pendidikan
adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan potensi
dalam dirinya agar menjadi seseorang yang berkarakter. Pendidikan seumur hidup
adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan
peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam
keseluruhan kehidupan manusia. Globalisasi dan pembangunan
Iptek mengakibatkan perubahan-perubahan yang cepat dalam masyarakat pada
berbagai bidang. Pendidikan di tuntut untuk membantu individu agar dapat
mengikuti perubahan-perubahan sosial sepanjang hidupnya. Maka lahirlah konsep
kehidupan seumur hidup. Manusia ingin memiliki dan memperoleh suatu kehidupan
yang baik. Selama ini manusia berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan
pengetahuan, kepribadian, maupun keterampilannya. Secara sadar atau tidak maka,
selama itu pula pendidikan berjalan terus. Pendidikan seumur hidup merupakan
jawaban terhadap kritik-kritik yang dilontarkan kepada sekolah yang secara
tradisional mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan
kehidupan yang sangat cepat dalam abad terakhir ini dan tidak dapat memenuhi
kebutuhan atau tuntutan manusia yang semakin meningkat dengan aneka ragam
pekerjaan, serta turun naiknya kesempatan kerja. Hal ini dapat memberikan
pengaruh yang sangat besar terhadap dunia pendidikan. Ide dan konsep pendidikan
seumur hidup secara operasional sering pula disebut dengan pendidikan sepanjang
raga bukanlah sesuatu yang baru. Sebagai konsep yang lebih ilmiah dimana hal
ini telah menjadi tuntutan dunia global.
Kajian ini bertujuan
untuk mengetahui apa konsep dasar PSH? Dan tujuan PSH?
Maka dari itu penulis mengharapkan supaya masyarakat dapat memperhatikan sektor
pendidikan, bahkan selama ia hidup supaya dapat membentuk masyarakat yang tidak
buta denga pendidikan.
Pembahasan
Pendidikan
seumur hidup adalah sebuah konsep pendidikan yang menerangkan tentang
keseluruhan peristiwa kegiatan belajar mengajar dalam proses pembinaan
kepribadian yang berlangsung secara kontinyu dalam keseluruhan hidup manusia.
Proses pembinaan kepribadian memerlukan rentang waktu yang relatif panjang,
bahkan berlangsung seumur hidup.[1]
Menurut silva “pendidikan seumur
hidup berkenaan dengan prinsip pengorganisasian yang akhirnya memungkinkan
pendidikan untuk melakukan fungsinya yaitu: proses perubahan yang menuntut
perkembangan individu”. Dalam garis-garis besar haluan Negara dikatakan bahwa
pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah
tangga, sekolah dan masyarakat.[2]
Maka dapat disimpulkan bahwa
pendidikan seumur hidup adalah pendidikan yang dilakukan seseorang secara
berkelanjutan dengan tanpa adanya keterikatan waktu. Berdasarkan penjelasan di
atas, dapat diketahui bahwa dalam pendidikan tidak mengenal adanya batasan
waktu. Pendidikan akan berlangsung secara berkelanjutan hingga akhir hayat.
Konsep Dasar Pendidikan
Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup memang
sudah dicontohkan sejak lama oleh Nabi Muhammad SAW. hal tersebut disampaikan
melalui haditsnya yang berbunyi: tuntutlah
ilmu dari buaian sampai meninggl dunia. Melalui hadits tersebut dapat
diketahui bahwa Rasulullah menekankan kepada umat Islam supaya menuntut ilmu
dari usia belia hingga akhir hayat.
Pendidikan seumur hidup dilakukan
secara kontinu dan prosesnya dapat dilakukan secara formal maupun informal.
Pendidikan tidak hanya dapat dilakukan melalui pendidikan di sekolah, namun
juga dapat dilakukan melalui interaksi di lingkungan masyarakat.
Di dalam UU Nomor 20 tahun 2003,
penegasan tentang pendidikan seumur hidup, dikemukakan dalam pasal 13 ayat (1)
yang berbunyi: "Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non
formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya". Jadi
dapat pula dikatakan bahwa pendidikan dapat diperoleh dengan 2 jalur, yaitu
jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan diluar sekolah. Jalur pendidikan
sekolah meliputi pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Dan jenis pendidikan ini mencakup pendidikan
umum, kejuruan, akademik profesi, vokasi, keagamaan dan khusus.[3]
Jadi jelas bahwa pendidikan itu dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Maka dari itu prosesnya tidak melulu harus dilakukan di lingkungan sekolah,
namun dapat juga terjadi di lngkungan masyarakat.
Tujuan Pendidikan
Seumur Hidup
Sesuai yang sudah diketahui bersama
bahwa pendidikan dapat menjamin masa depan seseorang. Apabila ia berhasil
menempuh pelajaran hingga ke jenjang tinggi, maka ia akan lebih mudah menggapai
masa depan yang lebih baik. Sejah ini, itulah yag sering menjadi kepercayaan di
masyarakat luas sejauh ini dan sebagian besar memang sudah terbukti
kebenarannya.
Apabila berbicara mengenai tujuan
pendidikan seumur hidup, tentunya sudah jelas adalah untuk untuk mengembangkan
potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakekatnya, dan untuk
menumbuhkan kesadaran bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian
manusia bersifat hidup dan dinamis serta untuk mempertahankan dan meningkatkan
mutu kehidupan.[4]
Pendidikan
seumur hidup merupakan azas pendidikan pendewasaan dan terus menerus.
Pendidikan seumur hidup adalah kegiatan yang dipandang sebagai pelayanan untuk
membantu pengembangan personal seumur hidup. Konsep pendidikan seumur hidup
merupakan alat untuk mengembangkan individu-individu berlangsung terus menerus
agar lebih bernilai dalam masyarakat.[5]
Penutup
Pendidikan seumur hidup dilakukan
secara kontinu dan prosesnya dapat dilakukan secara formal maupun informal.
Pendidikan tidak hanya dapat dilakukan melalui pendidikan di sekolah, namun
juga dapat dilakukan melalui interaksi di lingkungan masyarakat. Dan secara
leksikal, pendidikan seumur hidup tentunya dilakukan dari usia belia hingga
akhir hayat dan tentunya dilakukan secara kontinu untuk mengembangkan potensi
kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakekatnya, dan untuk menumbuhkan
kesadaran bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia
bersifat hidup dan dinamis serta untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu
kehidupan. Maka dari itu penulis menyarankan kepada segenap khalayak umum
supaya tidak berhenti untuk belajar, meskipun tidak dilakukan di dunia formal,
kepada siapa, dan kapanpun itu.
Daftar Pustaka
Hardiyanti,
Yati. Pendidikan seumur Hidup. Makassar:
universitas Hasanuddin, 2011.
Jannah,
Fathul. Pendidikan Seumur Hidup dan
Implikasinya. Samarinda: STAIN Samarinda, 2013.
Syam, M. Noor. Pengantar
Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Usaha Nasional, 1998.
[1] M. Noor
Syam, Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Usaha Nasional, 1998),
hal. 123
[2] Yati Hardiyanti, Pendidikan seumur Hidup (Makassar:
universitas Hasanuddin, 2011), hlm. 5.
[3] Syam, Pengantar
Dasar-Dasar, hlm. 8-9.
[4] Fathul Jannah, Pendidikan Seumur Hidup dan Implikasinya (Samarinda:
STAIN Samarinda, 2013), hlm. 10.
[5] Ibid. 12.
Komentar
Posting Komentar